Pusat Android

Model AI Google 'GraphCast' ternyata sangat bagus dalam memprediksi cuaca

protection click fraud

Apa yang perlu Anda ketahui

  • Sebuah studi yang dipublikasikan menyatakan model AI Google, "GraphCast", dapat memprediksi cuaca lebih cepat dan lebih akurat dibandingkan model standar Eropa.
  • Versi Google dikatakan memberikan prediksi cuaca dalam hitungan detik sedangkan model Eropa bisa memakan waktu lebih dari satu jam.
  • Tidak semua orang terkesan karena beberapa peneliti berpendapat bahwa hasil awal tidak memperkuat keandalan model berbasis AI.

Mengetahui cuaca itu penting, itulah sebabnya Google memasuki dunia ini dengan model berbasis AI baru yang tampaknya menarik perhatian.

Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan oleh Sains, model AI baru Google untuk memprediksi cuaca mengungguli standar dunia saat ini yang dikenal sebagai "model Eropa" (melalui Washington Post). Penelitian menunjukkan bahwa versi Google lebih akurat dalam memprediksi kejadian cuaca buruk seperti badai Dan ramalan cuaca harian.

Model Eropa menggunakan persamaan matematika untuk membuat prediksi cuaca, sehingga menghabiskan banyak daya komputer.

Versi DeepMind Google, "GraphCast", mengumpulkan sejumlah besar data cuaca historis sebagai "pelatihan" sebelum memberikan prediksinya tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan. Perusahaan melatih model tersebut menggunakan data historis selama 39 tahun dari 1979–2017. Prosesnya dikatakan jauh lebih ringan pada daya komputer dan dapat dilakukan dalam hitungan detik.

Untuk mencapai waktu prediksi sesingkat itu, penelitian menyatakan bahwa GraphCast melihat cuaca saat ini dan dalam enam jam sebelumnya untuk memprediksi apa yang akan terjadi enam jam ke depan. Model tradisional dikatakan membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk membuat prediksi seperti itu.

Pembuat model percaya bahwa hal ini "berpotensi meningkatkan akurasi perkiraan dengan menangkap pola dan skala dalam data yang tidak mudah direpresentasikan dalam persamaan eksplisit."

Ilustrasi yang menggambarkan proses prediksi model AI Google.
(Kredit gambar: Sains)

Namun, model tradisional lebih mahir dalam meramalkan peristiwa dengan berbagai parameter dan bahkan memahaminya beberapa detail kecil, dan pencipta di balik GraphCast berharap untuk "melengkapi" dan "membantu" daripada mengganti.

CEO Alphabet Sundar Pichai mengumumkan pembentukan tim baru yang bertujuan untuk memajukan teknologi AI-nya pada bulan April. Tim baru, dijuluki Google DeepMind, akan menjadi pembangkit tenaga listrik di balik banyak produk Google generasi berikutnya yang hadir dengan penyempurnaan AI seperti Piksel 8 Pro. Pichai yakin bahwa penggabungan tim Brain dan DeepMind Google dapat mendorong perusahaan tersebut menuju masa depan dengan "model AI multimodal yang kuat".

instagram story viewer